Antonio Rüdiger merupakan pemain sepak bola asal Jerman. Lahir pada Tahun 3 Maret 1993 bermain sebagai bek tengah untuk klub La Liga Real Madrid dan timnas Jerman
Rüdiger memulai karier juniornya untuk klub Hertha Zehlendorf, Borussia Dortmund, VfB Stuttgart kemudian memulai karier seniornya untuk klub tersebut pada 2011. Ia juga pernah bermain untuk Roma dan Chelsea. Bersama Chelsea pemain berusia 29 tahun itu ia berhasil meraih satu gelar juara Piala FA, Piala Super UEFA, Piala Dunia Antarklub FIFA, Liga Eropa UEFA, dan Liga Champions UEFA. dan pada bukan Januari 2022 ia pindah ke Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun
“Rambo” merupakan julukan Antonio Rudiger saat masih bermain di Berlin, kota kelahiranya di Jerman,
Ia mendapatkan julukan tersebut lantaran agresivitasnya saat bermain di lapangan bola bersama teman-temannya. Antonio Rüdiger suka melakukan tekel dan dipandang sebagai pemimpin oleh rekan satu timnya.
Ia juga memiliki hobby menari Rudiger beberapa kali terekam kamera rekan setimnya di Chelsea saat menari di ruang ganti. Sebagai umat Muslim, Rudiger tak perlu meminum alkohol saat ia melakukan tarian.
Rüdiger sangat mengidolakan Pepe penggemar Real Madrid tentu tak asing dengan Pepe, yang pernah menjadi bagian kokoh pertahanan tim idola mereka.
Begitu juga dengan Rudiger, ia memiliki ketertarikan khusus kepada bek senior Portugal tersebut.
Rudiger bahkan ingin dipasangkan dengan Pepe jika memiliki kesempatan untuk memilih pemain mana pun dalam sejarah sepak bola.
“Dia selalu memberikan yang terbaik untuk tim, dan terkadang melebihi batas dari dirinya. Tapi itulah yang sangat saya suka darinya,” kata Rudiger.
Suka Mengunjungi Anak-anak di Rumah Sakit
Meski dikenal keagresifan dan garang di dalam lapangan, Rudiger memiliki sisi lembut yang tak diketahui banyak orang.
Ternyata ia sangat menyukai kunjungan ke tempat anak-anak di Rumah Sakit Chelsea dan Westminster selama bermain untuk Chelsea.
Bahkan Rudiger juga sempat melakukans salam perpisahan di sana sebelum ia pindah ke klub Real Madrid.
Rudiger juga ingin menjadi dokter jika ia bukanlah pesepak bola, meski ia mengaku takut melihat darah.